Produksi Kasur Lantai

Kasur Lantai pertama kali berasal dari kota Palembang maka sebagian masyarakat/konsumen lebih familiar menyebut kasur lantai dari pada dengan sebutan kasur Palembang. Pada tahun 1990 kasur lantai membanjiri wilayah di Indonesia salah satunya seperti di Desa Tanjungsiang,
Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di Desa Tanjungsiang tempat produksi kasur lantai ini berpusat di Kampung Manalangu (RW 08) Desa Tanjungsiang. Para pekerja kasur lantai ini rata-rata dapat memperoleh 10 kasur dalam 1 hari.

Daerah Manalangu terkenal sebagai gudang perajin kasur lantai, sudah bertahun-tahun lamanya, kerajinan kasur ini mulai tumbuh subur di Desa Tanjungsiang. Setiap bulan, para perajin di Desa Tanjungssiang bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah, dengan memasarkan ratusan bahkan ribuan kasur lantai ke berbagai daerah di dalam maupun diluar Pulau Jawa.

Desa Tanjungsiang memang tak pernah surut dalam menghasilkan produk-produk kreatif. Tak hanya seeng, dan golok, banya produk kreatif lain yang dikenal hingga keluar kabupaten Subang. Ada beberapa macam kasur lantai yang berkarakter seperti karakter bunga, kartun, dll. dengan berbagai varian ukuran dan harga, mulai dari ukuran 190 x 130cm dengan harga + Rp 70.000 /pcs dan ukuran 200 x 140cm dengan harga + Rp 110.000/pcs.

Kasur lantai  mempunyai sifat dan fungsi yang efektif dan efisien digunakan dalam segala kondisi ) baik dipakai dirumah maupun dibawa berpergian/piknik. Kasur lantai berkarakter dengan berbagai motif  cukup di gemari masyarakat, praktis tinggal pakai, dan berkualitas baik.

Pengusaha kasur lantai yang memiliki gudang besar di Desa Tanjungsiang adalah Pak Mamat, Pak Dedi, dan Pak Yayan. Sampai saat ini mereka dapat memproduksi kasur lantai + 7000 pcs dalam waktu 1 bulan. Usaha ini terbilang turut membantu pemerintah dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.